Batu Bara || Analisis-Media.com -Medang Deras Kabupaten Batubara tentu sangat menggembirakan karena pembangunan jalan Medang Deras menuju Bandar Khalifah yang kini dibangun oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) melalui Dinas Bina Marga Kontruksi.
Melalui Web Resmi LPSE diketahui bahwa paket kegiatan tersebut dipatokkan dengan anggaran Rp 12.000.000.000,- sedangkan pelaksana pembangunan berkontrak dimenangkan oleh CV Rimba Kualuh yang berlamatkan Jl.Inpres Kelapa Sebatang, Kabupaten Labuhan Batu Utara Sumatera Utara dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp 11.994.442.357,73 dengan Kode RUP 27452420.
Namun sangat Peningkatan Peningkatan Struktur pada ruas Jalan Provinsi Bandar Khalipah (Batas Kab. Serdang Bedagai) – Desa Lalang (Akses Inalum) di Kab. Batubara yang bersumber dari APBD Provsu tahun 2021 terkesan asal jadi.
Dari hasil Pantauan Media ini sabtu, (11/12) terlihat bahwa Turap yang terkesan seperti tanpa fondasi dan penghematan material yang berlebihan.
Tak hanya itu, Pasangan Cerucuk juga terlihat seperti tidak bisanya. Cerucuk dari Bambu yang seharusnya dipasang di bawah pecahan namun dipasang bersamaan dengan Material Padas (ditengah pasangan batu).
Lebih lanjut di lokasi pembangunan terlihat pula material Base Corse yang dipakai disepanjang lokasi pembangunan menggunakan material Batu Guli dan Batu Mangga.
Lebih lanjut, saat Awak media ini kembali melakukan investigasi senin, (13/12) terlihat pula bekas Turap yang diduga tanpa fondasi tersebut ditempeli dengan semen.
Ketua PB Koalisi Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi (KAMPAK), M.Asroruddin Hsb SH, saat dimintai pendapatnya mengungkapkan mengecewakannya, Pasalnya Pembangunan yang sangat diharapkan dapat mengedapankan Kualitas masalah asalan. Medang Deras, Indrapura, selasa, (14/12/2021).
“kami melihat bangunan turap ini sangat kuat dilupakan tanpa fondasi dan kesannya sebagai asal-asalan, padahal kita tahu bahwa turap seperti ini memiliki minimal 20 cm pondasi dan pasangan Cerucuk (Cerocok) yang benar. Material Base Course juga patut diingat tidak sesuai Spesifikasi, karena mencampur Batu Guli dan batu mangga, tentu kita sangat kecewa karena harapannya Masyarakat dapat merasakan dan kualitas pembangunannya”, ungkap Asro yang juga aktivis Anti Rasuah di Bumi Bertuah.
Lebih lanjut Asro juga mengatakan bahwa Kontraktor sepertinya 'main nakal' demi untung besar. “Kalau melihat kondisi sepanjang lokasi proyek, kontraktor yang diduga bermain nakal demi keuntungan lebih besar”.
Asro yang kerap dipanggil Kemek itu juga berharap PPK dan Konsultan Pengawasan dapat serius menindak lanjuti masalah tersebut.
“Kita berharap PPK dan Konsultan Pengawasan serius lah mengawasi kerja rekanannya serta dapat menindak lanjuti masalah tersebut, Insya Allah kita akan membuat pengaduan ke Dinas Terkait”, tutup Asro. (Herman/A Rizaldi)