![]() |
Foto : Kantor KPU Labuhan Batu Utara terbakar |
Sekretaris KPU Labura, Azwir Daulay, saat dikonfirmasi oleh wartawan, menyebutkan bahwa api berasal dari salah satu ruangan komisioner. "Api diduga berasal dari korsleting arus listrik di ruang salah satu komisioner," ungkapnya.
Kebakaran tersebut menghanguskan tujuh ruangan, termasuk ruangan Komisioner, Aula, Bagian Umum, Bendahara, dan Sekretariat. Azwir Daulay yang berada di tempat kejadian mengatakan bahwa bahan bangunan yang sebagian besar terbuat dari triplek menyebabkan api cepat menjalar dan membesar, sehingga sulit untuk menyelamatkan dokumen.
“Api berasal dari ruangan salah satu komisioner. Peristiwa terjadi sekitar pukul 15.55 WIB. Kami sempat menyemprotkan racun api, tapi api lebih cepat menjalar dan membakar bagian ruangan tersebut karena bahannya dari triplek,” jelas Azwir kepada wartawan.
Ketua KPU Labura, Adi Susanto, dalam wawancaranya mengatakan bahwa saat kejadian dirinya beserta komisioner lainnya sedang berada di Desa Tanjung Pasir mendampingi Pimpinan KPU Provinsi untuk monitoring pelantikan dan bimtek Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PANTARLIH).
Ketika ditanya mengenai arsip dan properti yang terbakar, Adi mengungkapkan bahwa banyak berkas penting yang hangus terbakar. "Berkas-berkas pertanggungjawaban dan hasil Pemilu kemarin hampir semua terbakar karena ruangan tersebut merupakan tempat penyimpanannya," ujarnya.
Adi menambahkan bahwa langkah pertama pasca kebakaran adalah melakukan koordinasi dengan Pimpinan KPU Sumut untuk mendapatkan arahan lebih lanjut. "Kami akan segera koordinasi dengan Pimpinan KPU Sumut untuk mendapatkan arahan karena tahapan pemilu harus terus berjalan," tambahnya.
Peristiwa ini tentunya menjadi perhatian serius bagi KPU Labura untuk segera mengambil langkah-langkah penanganan dan pemulihan, agar proses pemilu dapat tetap berlangsung dengan lancar.
(Red)