Langkah Kecil dari Seorang Mahasiswa, Menuju Lompatan Besar Dunia Pendidikan Tinggi Indonesia
Kuala Lumpur, 16 Juni 2025 – Di tengah derasnya arus globalisasi dan tantangan dunia pendidikan tinggi yang kian penuh daya saing, hadir sosok muda dari Medan yang berambisi untuk langkah berarti bagi kemajuan akademik Indonesia.
Ahmad Braja Wahyu warga Indonesia asal kota Medan, Sumatera Utara, pemuda dengan usia muda 22 tahun, mahasiswa Magister Hukum Universitas Dharmawangsa, memulai inisiatif kerja sama internasional dengan UCSI University Malaysia yang berlokasi di Kuala Lumpur.
Kunjungan diplomasi akademik yang dilakukannya bukan sekadar seremoni biasa, dibalik pertemuan resmi antar institusi, terdapat semangat baru, membangun jembatan ilmu pengetahuan lintas negara yang digagas langsung oleh generasi muda. Dalam pertemuan yang berlangsung hangat namun formal, Braja diterima oleh jajaran pimpinan akademik UCSI University.
Dr. Norizan Binti Sulong menyambut baik atas kunjungan Ahmad Braja Wahyu, dirinya mengatakan bahwa anak muda asal Medan Sumatera Utara seperti Ahmad akan menjadi contoh bagi generasi berikutnya, karena sudah berani menjajaki kampus luar negeri dengan sendirinya tanpa pendamping.
Di sisi lain, Universitas Dharmawangsa mendukung penuh kehadiran dan inisiatif ini sebagai representasi kelembagaan sekaligus semangat perubahan dari bawah dari mahasiswa untuk masa depan pendidikan tinggi.
“Kami percaya bahwa mahasiswa tidak hanya belajar, tetapi juga bisa menjadi aktor perubahan. Kolaborasi ini adalah bukti bahwa peran itu bisa dijalankan sejak dini,” ujar Braja saat diwawancarai usai pertemuan.
Ahmad Braja Wahyu disambut baik oleh Dr. Zaidah Binti Mustapa
Diplomasi Akademik Peran Mahasiswa dalam Dunia yang Terhubung
Apa yang dilakukan Ahmad Braja Wahyu mencerminkan sebuah pendekatan baru dalam diplomasi akademik.
Bila selama ini kerja sama internasional banyak dijembatani oleh pihak kementerian, pejabat kampus, atau lembaga donor, kini peran itu mulai diisi oleh mahasiswa yang memiliki visi dan jejaring global.
Langkah awal ini akan diformalkan dalam bentuk Nota Kesepahaman (MoU) yang tengah dirancang bersama oleh tim dari Universitas Dharmawangsa dan UCSI University. Harapannya, MoU ini bukan hanya dokumen administratif, melainkan menjadi awal dari kemitraan nyata yang berdampak luas.
Adapun bidang kerja sama yang akan dijajaki antara lain:
- Penelitian kolaboratif dan publikasi ilmiah bersama antara dosen dan mahasiswa dari kedua universitas.
- Pertukaran tenaga pengajar dan peneliti, sebagai bagian dari transfer keilmuan dan pengalaman internasional.
- Pengabdian kepada masyarakat lintas negara, dengan fokus pada pembangunan berkelanjutan dan isu-isu global.
- Penyelenggaraan seminar, konferensi, dan lokakarya internasional, untuk mempertemukan gagasan dari berbagai budaya akademik.
“Kerja sama ini bukan hanya untuk institusi, tetapi juga membuka akses yang lebih luas bagi mahasiswa agar memiliki pengalaman internasional sejak di bangku kuliah,” ungkap salah satu dosen pembimbing Braja dari Universitas Dharmawangsa.
Respon awal dari kedua institusi menunjukkan antusiasme tinggi
UCSI University, sebagai salah satu universitas swasta terbaik di Malaysia, menyambut kerja sama ini sebagai peluang memperluas jaringan akademiknya di Indonesia.
Sementara Universitas Dharmawangsa melihatnya sebagai langkah strategis dalam meningkatkan daya saing global kampus dan memperkuat profil internasional mahasiswa.
Kedua kampus juga tengah menjajaki kemungkinan program pertukaran pelajar (student exchange), summer course, hingga joint degree program di masa mendatang.
Sinyal Baru dari Generasi Muda untuk Masa Depan Akademik Indonesia
Inisiatif yang dilakukan Ahmad Braja Wahyu menjadi sinyal kuat bahwa generasi muda Indonesia tidak hanya siap bersaing di tingkat global, tetapi juga mampu memimpin perubahan.
Ini adalah bentuk keberanian mengambil peran, melampaui batas ruang kelas, dan membawa semangat kolaborasi sebagai solusi nyata menghadapi tantangan zaman.
“Kami butuh lebih banyak sosok seperti Braja, yang tidak menunggu perubahan dari atas, tapi bergerak dari bawah dengan ide, keberanian, dan jejaring. Dunia akademik ke depan butuh itu,” ujar salah satu pengamat pendidikan internasional yang mengikuti perkembangan kerja sama ini.
Dengan langkah awal ini, dunia pendidikan tinggi Indonesia kembali menunjukkan potensinya, bahwa transformasi bisa dimulai dari satu langkah kecil, satu individu, dan satu ide besar. Kini, mata kita tertuju pada perjalanan selanjutnya dari Medan ke Kuala Lumpur, dari ruang kelas ke panggung dunia.
(Penulis artikel : Alex, S.H)