LANGKAT,analisismedia.com - Warga dihebohkan dengan rekaman video yang menampilkan aksi arogan seorang pegawai dari Pertamina Pangkalan Susu Field. Video tersebut dengan cepat menjadi viral di media sosial Facebook, menunjukkan oknum tersebut kehilangan kendali emosi, bahkan sampai memukul meja di kediaman warga, yang berujung pada kericuhan pada Jumat, 29 Agustus 2025. Peristiwa ini segera memantik kecaman keras dari berbagai lapisan masyarakat.
Insiden bermula di rumah salah seorang warga di Desa Sei Siur, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat. Oknum pegawai Pertamina itu diketahui datang bersama beberapa aparat penegak hukum untuk berdialog dengan warga. Tujuan pertemuan tersebut adalah membahas rencana pembongkaran struktur bangunan yang berdiri di atas area jalur aman pipa (Right of Way/ROW) milik Pertamina.
Namun, situasi menjadi tegang ketika oknum tersebut tersulut emosi saat warga meminta kejelasan tentang status kepemilikan lahan yang dilintasi pipa Pertamina. Alih-alih memberikan penjelasan yang menenangkan, ia justru menghantam meja, memicu eskalasi keributan di tengah musyawarah tersebut.
PMII Sumut Kecam Keras: Aroganisme Tidak Boleh Dibiarkan!
Terkait insiden yang mencoreng nama baik perusahaan negara ini, Ketua Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Sumatera Utara, angkat bicara dan menyatakan kecamannya.
"Kami sangat menyayangkan dan mengecam keras sikap arogansi yang ditunjukkan oleh oknum pegawai Pertamina Pangkalan Susu Field ini. Sebagai representasi dari BUMN, yang seharusnya melayani dan berinteraksi secara humanis dengan rakyat, tindakan memukul meja di rumah warga adalah sikap barbar dan tidak beradab," tegas M. Agung Prabowo, Ketua PKC PMII Sumatera Utara.
Ia menambahkan, "Kami menuntut agar Direksi Pertamina pusat segera melakukan investigasi dan memberikan sanksi tegas berupa pemecatan jika perlu. Tindakan ini merupakan pelanggaran berat terhadap etika profesionalitas. Jangan sampai aroganisme oknum dibiarkan, karena akan menjadi preseden buruk dan merusak kepercayaan publik terhadap BUMN."
"Kami mengecam keras tindakan arogansi oknum pegawai Pertamina Pangkalan Susu. Ia bukan hanya tidak profesional, tetapi juga tidak beradab karena telah memukul meja di rumah rakyat yang seharusnya menjadi mitra dialog BUMN," tegas Agung Prabowo
Lebih lanjut, Agung tidak hanya menuntut pemecatan oknum yang bersangkutan, tetapi juga mendesak adanya evaluasi total terhadap lini komunikasi perusahaan di tingkat regional.
"PMII Sumut menuntut Direksi Pertamina untuk segera memecat oknum yang bersikap brutal tersebut. Lebih dari itu, kami meminta agar Humas Pertamina, yang terpenting pihak pihak yang bekerjasama dengan BUMN Pertamina, yang ada Sumatera Utara dapat bertanggung jawab dan jika ditemukan pelanggaran dan tidak bisa bersinergi dengan masyarakat serta elemen kemasyaraktan di sumatera utara, harus dicopot dari jabatannya. Agar tidak menimbulkan konflik berkelanjutan.
Ketua PMII Sumut Melanjutkan " Dan Jika bisa bermohon seharusnya putra daerah dari sumutlah yang menduduki jabatan regional kehumasan, agar Humas bisa bekerja secara efektif, sebab lebih memahami kondisi sosial daerah kita, agar insiden ini seharusnya bisa dicegah. setidaknya bisa dikelola dengan etika yang baik.
"Akibat Kegagalan komunikasi dan tindakan arogan yang tidak beradab berujung kericuhan ini menunjukkan kelemahan fatal dalam manajemen hubungan masyarakat di tingkat regional," tutupnya.
Masyarakat kini menantikan respons dan langkah nyata dari pihak Pertamina terkait desakan untuk menindak tegas oknum pegawainya dan mengevaluasi jajaran pejabat komunikasi regional
"Jika kejadian ini tidak mendapat respons, dari pak gubernur, Pak Kapolda , Pak Pangdam, serta DPRDSU dan unsur pemerintahan lainnya, kita akan bergerak bersama unsur dan elemen masyarakat sumut , akan melakukan aksi aksi pergerekan untuk menuntut keadilan serta reformasi birokarasi yang bernaung dibawah BUMN Indonesia". Pungkas Ketua PMII Sumut.