"Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kami ini tanah liat, dan Engkau-lah yang membentuk kami; dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu."
— Yesaya 64:8
Renungan:
Sering kali kita merasa hidup ini seperti perjalanan tanpa arah. Kita mengalami luka, kekecewaan, kegagalan, dan bertanya: “Apa maksud semua ini?” Namun, Firman Tuhan mengingatkan kita bahwa kita bukan produk kebetulan. Kita adalah tanah liat di tangan Sang Penjunan, Allah yang Mahabijaksana.
Tanah liat tidak bisa membentuk dirinya sendiri. Ia harus berserah di tangan sang pembuat, yang tahu persis bentuk terbaik dan fungsi terbaiknya. Demikian juga kita. Dalam setiap proses hidup—entah itu penderitaan atau sukacita—Tuhan sedang membentuk karakter, iman, dan tujuan kita. Proses pembentukan memang tidak selalu nyaman, tetapi hasilnya akan indah dan mulia.
Percayalah, tidak ada satu bagian pun dari hidupmu yang sia-sia. Bahkan luka-lukamu pun sedang dibentuk menjadi kesaksian yang hidup. Jangan menyerah di tengah proses. Tuhan tidak pernah meninggalkan karya-Nya setengah jadi. Dia akan menyelesaikannya sampai sempurna.
Doa:
Tuhan, bentuklah aku sesuai kehendak-Mu. Walau aku tidak selalu mengerti jalan-Mu, aku percaya bahwa Engkau adalah Bapa yang baik. Biarlah hidupku menjadi bejana yang mulia di tangan-Mu. Amin.